Permasalaan
yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh, tergantung dari
bagaimana cara kita menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk
melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih
memilih untuk bertindak bodoh dan membenci masalah-masalah mereka daripada
menghadapi dan merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari
masalah-masalah tersebut.1. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita.
Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap
bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah
yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah
menjadi cara yang Tuhan pakai untuk menarik perhatian kita 2.Tuhan menggunakan
masalah untuk MENGUJI kita. Manusia bagaikan teh celup... jika anda ingin tahu
apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Tuhan kadang ingin
menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi.3. Tuhan
menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita. Ada pelajaran-pelajaran yang hanya
dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih
kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang
panas. Tetapi mungkin kita baru benar-benar belajar justru setelah tangan kita
terbakar. Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu... kesehatan, teman,
hubungan..., saat kita sudah kehilangan.4. Tuhan menggunakan masalah untuk
MELINDUNGI kita. Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut
menghindarkan kita dari bahaya. Tahun lalu ada seorang sahabat yang
diberhentikan dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melakukan sesuatu yang
tidak etis bagi bossnya. Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah
itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara, karena
setahun kemudian tindakan boss itu terbongkar.5. Tuhan menggunakan masalah
untuk MENYEMPURNAKAN kita. Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan
pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih
memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. Hanya hubungan kita
dengan Tuhan yang akan kita bawa sampai kekal. " ... Kita malah bermegah
dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar